Kamis, 23 Februari 2012

FPI OSAMA PAHLAWAN , OBAMA TERORIS , AMIRIKA HANCURKAN

Sekjen FPI Ahmad Sobhri Lubis menyampaikan sikap tentang tewasnya Osama oleh pasukan elit AS. Bagi FPI, kematian Osama adalah syahid.

"Osama bin Laden sebagai syahid. Jenazahnya tidak perlu dimandikan atau disalatkan, tetapi dikafankan dengan pakaian yang dikenankan dan wajib dikuburkan secara Islam," ujarnya.

"Kedua, mengutuk tindakan AS yang telah membunuh Osama bin laden dan membuang jenazahnya ke laut," sambungnya.

Ahmad juga menuntut AS agar mengembalikan jenazah Osama ke keluarga atau kerabat agar dimakamkan secara islam.

"Osama bin Laden adalah sosok mujahid sejati yang berjuang untuk membela islam, bukan agen AS sebagaimana difitnahkan," tegasnya lagi.

Dalam akhir pidatonya, Ahmad menegaskan Osama telah berjasa mengajarkan umat Islam tentang arti perjuangan dan pengorbanan.

"Segenap generasi muda muslim di dunia belajar dari kehidupan Osama bin Laden, demi meraih ridha Allah SWT," ucapnya.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Obama itu musuh besar , bagi kita tidak di perkenankan simpati kepadanya karena ada ayat :
وَلاَ تَرْكَنُوا إِلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِنْ دُونِ اللهِ مِنْ أَوْلِيَاءَ ثُمَّ لاَ تُنْصَرُونَ

Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan.[1]

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَتَّخِذُوا عَدُوِّي وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَاءَ تُلْقُونَ إِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ وَقَدْ كَفَرُوا بِمَا جَاءَكُمْ مِنَ الْحَقِّ يُخْرِجُونَ الرَّسُولَ وَإِيَّاكُمْ أَنْ تُؤْمِنُوا بِاللهِ رَبِّكُمْ إِنْ كُنْتُمْ خَرَجْتُمْ جِهَادًا فِي سَبِيلِي وَابْتِغَاءَ مَرْضَاتِي تُسِرُّونَ إِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ وَأَنَا أَعْلَمُ بِمَا أَخْفَيْتُمْ وَمَا أَعْلَنْتُمْ وَمَنْ يَفْعَلْهُ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاءَ السَّبِيْلِ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad pada jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus. [2]

Tentang Usama Sahid , saya kurang setuju karena ada hadis :
خَارِجَةُ بْنُ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ أَنَّ أُمَّ الْعَلاَءِ امْرَأَةً مِنَ اْلأَنْصَارِ بَايَعَتِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرَتْهُ أَنَّهُ اقْتُسِمَ الْمُهَاجِرُونَ قُرْعَةً فَطَارَ لَنَا عُثْمَانُ بْنُ مَظْعُونٍ فَأَنْزَلْنَاهُ فِي أَبْيَاتِنَا فَوَجِعَ وَجَعَهُ الَّذِي تُوُفِّيَ فِيهِ فَلَمَّا تُوُفِّيَ وَغُسِّلَ وَكُفِّنَ فِي أَثْوَابِهِ دَخَلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ رَحْمَةُ اللهِ عَلَيْكَ أَبَا السَّائِبِ فَشَهَادَتِي عَلَيْكَ لَقَدْ أَكْرَمَكَ اللهُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا يُدْرِيكِ أَنَّ اللهَ قَدْ أَكْرَمَهُ فَقُلْتُ بِأَبِي أَنْتَ يَا رَسُولَ اللهِ فَمَنْ يُكْرِمُهُ اللهُ فَقَالَ أَمَّا هُوَ فَقَدْ جَاءَهُ الْيَقِينُ وَاللهِ إِنِّي َلأَرْجُو لَهُ الْخَيْرَ وَاللهِ مَا أَدْرِي وَأَنَا رَسُولُ اللهِ مَا يُفْعَلُ بِي قَالَتْ فَوَاللهِ لاَ أُزَكِّي أَحَدًا بَعْدَهُ أَبَدًا
Khorijah bin zaid bin Tsabit berkata : Sesungguhnya Ummul ala` wanita Ansor yang
berbaiat kepada Nabi saw memberitahunya bahwa kaum muhajirin di undi,lalu bagian Utsman bin Madh`un jatuh kepada kami, lalu kami tempatkan di rumah –rumah kami ,lalu sakit hingga meninggal dunia. Setelah dimandikan dan di kafani dengan kain kafannya, Rasulullah saw masuk, aku berkata: Rahmat Allah di berikan kepadamu wahai Abus sa`ib, aku bersaksi untukmu, sunggguh Allah telah menghurmatmu “.
Rasulullah saw bertanya : “Darimana kamu tahu, Allah menghurmat kepadanya “.
Aku berkata: “ Siapa yang dimuliakan oleh Allah ?
Rasulullah saw bersabda: Dia telah meninggal dunia. Demi Allah, aku berharap dia mendapat kebaikan. Demi Allah, aku tidak mengerti, pada hal aku Rasulullah apa yang akan di lakukan kepadaku “.
Ummul ala` berkata: Demi Allah, aku tidak akan memuji orang setelah itu “.
Hadis sahih [3]

Kisah tersebut menunjukkan bahwa seorang sahabat yang berhijrah ke Medinah dengan resiko meninggalkan keluarga di Mekkah , masih tidak boleh di katakan : Sungguh kamu telah dimuliakan oleh Allah , ya`ni amalanmu di terima dan kamu mendapat kemuliaan . apalagi kita . Sudah tentu , kita tidak boleh menyatakan : Orang ini kekasih Allah , karena kita tidak mengerti apa yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu , karena Allah atau bukan . Apalagi bila yang di kerjakan kebid`ahan dan kemaksiatan atau kemungkaran.

Dan Usama juga tidak mati dlm peperangan sebagaimana ayat :
وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ(169)فَرِحِينَ بِمَا ءَاتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا بِهِمْ مِنْ خَلْفِهِمْ أَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ(170)يَسْتَبْشِرُونَ بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ وَأَنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُؤْمِنِينَ
Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezki. mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka memberi kabar gembira terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan ni`mat dan karunia yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar