FAKTA SEJARAH PANCASILA |
Burung Garuda tunggangan dewa Wisnu
0 |
Dewa Fir'aun Horus Yang Melahirkan Agama Hindu dan Diadopsi dengan nama baru yaitu Garuda
Oleh: : Rudi Aryanto
Pancasila
sendiri merupakan Ideologi dan dasar negara Republik Indonesia. Kata
Pancasila berasal dari dua buah kata dari bahasa sansekerta yaitu Panca
berarti lima dan Sila yang berarti dasar.
Pertama,
Garuda adalah adaptasi dari Garida yang dalam mitologi Hindu India
berbentuk manusia berwarna emas, berwajah putih, berparuh dan bersayap
merah. Diperkirakan sosok ini adalah adaptasi Hindu terhadap Dewa
Ra/Bennu dalam mitologi Mesir kuno (DEWA HORUS). Garuda juga banyak
kesamaan dengan mitologi Pha Krut (Thailand), Rukh (Arab), Simurgh
(Persia), Thunderbird (Indian), Vurumahery (Madagaskar) dan Phoenix
(Yunani Kuno).
Garuda/Horus Thailand - Pha Krut
Di Indonesia mitologi Garuda
sudah ada sejak abad ke-6 dengan digunakannya Garuda sebagai lambang
pada Kerajaan Mataram Kuno (Garudamukha), Kerajaan Kedah
(Garudagaragasi), Kerajaan Sumatera dan Kerajaan Sintang Kalimantan.
Dalam Kesusastraan (pewayangan) Garuda yang disebut Garudeya dikenal
sebagai kendaraan Bathara Kresna/Dewa Wisnu sebagai dewa pencipta dan
pemelihara.
Jatayu (Sanskerta: जटायू,; Jatāyū) adalah tokoh protagonis dari wiracarita Ramayana, putera dari Sang Aruna dan keponakan dari Sang Garuda.
Selain
itu di beberapa candi juga terdapat artefak bermotif Garuda seperti
pada candi Prambanan, candi Belahan, Candi Kidal, Candi Kedaton dan
Candi Sukuh. Jadi simbol Garuda Pancasila sebenarnya terselip ajaran
Paganisme Hindu yang jika ditarik kebelakang berasal dari ajaran Mesir
Kuno yaitu Thagut Fir'aun dan dibawa keseluruh dunia oleh para
Freemason/Laskar Iblis.
Burung
Garuda tunggangan dewa Wisnu, berhala Hinduism yang diadopsi dari
kepercayaan Thogut Fir'aun bernama Dewa Horus Laknatullah
Kedua,
Fakta yang cukup mencengangkan. Dikatakan bahwa kaum-kaum pagan dari
zaman dulu selalu melembagakan keyakinannya secara nyata dalam bentuk
negara atau pemerintahan dan membuat lambang-lambang dari bentuk burung
sebagai lambang negaranya.
Mesir
Kuno adalah ajaran tua dan mempengaruhi kebudayaan manusia di dunia,
Dewa Horus telah diadopsi oleh banyak negara dengan bentuk dan wajah
berbeda namun bermuara pada satu ajaran yakni Paganism Pharaoh.
1.Jejak Freemason dan Zionis Di Indonesia.flv : http://www.youtube.com/watch?v=AdliH2iZ-qw
2.(http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/doktrin-zionisme-pada-pancasila-ekses-terapan-pancasila-di-masa-orba.htm)
3.(http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/menguak-doktrin-zionisme-pada-pancasila.htm)
Gerakan Zionisme dan Freemasonry di seluruh dunia sesungguhnya memiliki asas yang sama. Asas dari dua gerakan ini disebut “Khams Qanun”, lima sila, atau Panca Sila. Kelima Sila itu adalah:
1. Monotheisme
2. Nasionalisme
3. Humanisme
4. Demokrasi
5. Sosialisme
Penjelasan tentang lima sila yang terdapat dalam doktrin Yahudi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Monotheisme: Kesatuan Tuhan (Ketuhanan yang Maha Esa)
Hendaklah bangsa Yahudi bertuhan dengan Tuhannya masingmasing dan merupakan kesatuan gerak. Maka hai orang-orang atheis dan bebas agama di kalangan bangsa Yahudi hendaklah engkau pun bertuhan dengan tuhanmu sendiri bukankah alam pun tuhanmu dan bukankah kudrat alam pun tuhanmu juga? Kalian berlainan agama, kalian berlainan kepercayaan, kalian berlainan keyakinan, tetapi kalian harus bersatu dan gunung zionisme telah menan-timu. Hendaklah kalian tenggang menenggang, hormat menghormati hai Yahudi seluruh dunia!
2. Nasionalisme - Kebangsaan : Berbangsa satu bangsa Yahudi, berbahasa satu bahasa Yahudi dan bertanah air satu tanah air Yahudi Raya (Israel Raya).
3. Humanisme: Kemanusiaan yang adil dan beradab berlakulah, janganlah kalian menjadi peniru bangsa Babilon yang telah membuangmu, tetapi bagi luar bangsamu dan yang hendak membinasakanmu, kalian adalah bangsa besar dan engkau pun jika keperluanmu mendesak.
Ber-lakulah Syer Talmud baginya, seperti nyanyian Qaballa berbunyi:
“Taklukanlah mereka,binasakanlah mereka akan mengambil hakmu, engkau adalah setinggi-tinggi bangsa seumpama menara yang tinggi. Gunakanlah hatimu ketika menghadapi sauda-ramu, karena mereka itu keturunan Yaqub, keturunan Israel. Buanglah hatimu ketika menghadapi lawanmu karena mereka itu bukan sekali-kali saudaramu, mereka adalah kambing-kambing perahan dan harta mereka adalah hartamu, rumah mereka adalah rumahmu, tanah mereka adalah tanahmu”, (Syer Talmud Qaballa XI :45).
4. Sosialisme: Keadilan sosial yang merata pada masyarakat Yahudi, sehingga setiap orang Yahudi menjadi seorang kaya raya dan menjadi pimpinan dimana pun ia berada, dan menjadi protokol pembuat program. Dalam Nyanyian Qaballa Talmud dikatakan:
“Dengan uang kamu dapat kembali ke Yudea, ke Israel karena agama itu tegak dengan uang dan agama itu uang, sesungguhnya wajah Yahwe sendiri yang tampak olehmu itu adalah uang! Cintailah Zion, cintailah Hebran, cintailah akan Yudea dan cintailah seluruh tanah pemukiman Israel, karena engkaulah bangsa pemegang wasiat Hebran tertua yang berbunyi: ”Cinta pada tanah air itu sebagian dari iman!” (XL : 46).
5. Demokrasi: Dengan cahaya Talmud dan Masna dan segala ucapan imam-imam agung bahwa telah diundangkan “Bermusyawarahlah dan berapatlah dan berlakulah pilihan kehendak suara banyak itu karena suara banyak adalah suara
Tuhan!”
Asas Zionisme atau Khams Qanun:
1. Internasionalisme
2. Nasionalisme
3. Sosialisme
4. Monotheisme Cultural
5. Demokrasi
Asas Freemasonry dan Zionisme pada dasarnya sama, yang berbeda hanya urutan saja. Keduanya diilhami oleh ajaran Talmud, kitab suci agama Yahudi?
Pengaruh Doktrin Zionisme dan Freemasonry terhadap Pemikiran Tokoh Pergerakan di Eropa dan Asia
Gerakan Zionisme yang diemban dengan baik oleh gerakan Freemasonry, telah berhasil meng-garap korban-korbannya, baik di Eropa maupun di Asia. Hal ini terbukti dengan apa yang terjadi di Perancis dan di negara-negara Asia Tenggara. Freemasonry Perancis pada 1717 M berasaskan Plotisma.
Istilah Plotis merupakan istilah khas mereka yang disebutkan berasal dari dialek Yunani Koin. Plot berarti ambang atau terapung. Plotisma adalah suatu paham untuk mengambangkan segala ajaran di luar Freemasonry.
Jika telah mengambang disuntikkanlah paham-paham bebas dari Freemasonry itu. Freemasonry Perancis pada 1717 M itu terpaksa memasukkan kata-kata “Ketuhanan” dan “Triko-nitas” untuk menarik simpatik golongan Katolik.
Lima dasar dari Freemasonry Perancis:
1. Nasionalisme
2. Sosialisme
3. Demokrasi
4. Humanisme
5. Theologi Kultural.
“Hai saudara-saudaraku dengan plotisme kita pun mendapat kunci pembuka seribu pintu kemenangan, dengan plotisme kita mempunyai seribu kunci etika pergaulan.” (Siasah Masuniyah muka 43).
Dalam dasar Freemasonry Italia terdapat perbedaan sedikit:
1. Nasionalisme
2. Trinitas
3. Humanitas
4. Sosialisme
5. Demokrasi.
Dalam dasar Freemasonry Palestina terdapat sedikit perbedaan pula:
1. Nasionalisme
2. Monotheisme
3. Humanisme
4. Sosialisme
5. Demokrasi
Pandit Jawarhal Nehru pernah mempunyai gagasan dasar negara India merdeka, yang dibahas di depan Indian Kongres Panc Svila:
1. Nasionalisme
2. Humanisme
3. Demokrasi
4. Religius
5. Sosialisme
Bandingkan dengan San Min Chu I dari Sun Yat Sen:
1. Mintsu
2. Min Chuan
3. Min Sheng
4. Nasionalisme, Demokrasi dan Sosialisme
Bandingkan dengan lima asas dari Muhamad Yamin, yaitu:
1. Perikebangsaan
2. Perikemanusiaan
3. Periketuhanan
4. Perikerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat
Bandingkan dengan lima asas dari Soepomo:
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir batin
4. MusyawarahKeadilan rakyat
Bandingkan dengan lima asas dari Soekarno:
1. Nasionalisme (Kebangsaan)
2. Internasionalisme (Kemanusiaan)
3. Demokrasi (Mufakat)
4. Sosialisme
5. Ketuhanan
Bandingkan dengan lima asas Aquinaldo, pimpinan Nasionalis Filipina. Lima asas ini disebut asas yang lima dari gerakan Katipunan. Sesungguhnya lima asas Katipunan ini disusun oleh Andres Bonifacio 1893 Masehi:
1. Nasionalisme
2. Demokrasi
3. Ketuhanan
4. Sosialisme
5. Humanisme Filipina
Bandingkan dengan empat asas Pridi Banoyong dari Thailand pada 1932 M:
1. Nasionalisme
2. Demokrasi
3. Sosialisme
4. Religius
Prinsip indoktrinasi Zionisme, agaknya cukup fleksibel karena mampu beradaptasi dengan pola pikir pimpinan politik di setiap negara. Mengenai urut-urutannya boleh saja berbeda, tetapi prinsipnya tetap sama, mengacu kepada doktrin baku Zionisme.
**
Sumber: Buku 'Doktrin Zionisme dan Ideologi Pancasila': "Menguak Tabir Pemikiran Founding Fathers RI
Antara FIRAUN-HINDU-YAHUDI-FREEMASONRY dan GARUDA PANCASILA
Atau kita tarik yang lebih tua lagi umurnya yaitu Bangsa Sumeria dengan Annunaki-nya yang berasal dari planet Nibiru
Referensi:
1.Jejak Freemason dan Zionis Di Indonesia.flv : http://www.youtube.com/watch?v=AdliH2iZ-qw
2.(http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/doktrin-zionisme-pada-pancasila-ekses-terapan-pancasila-di-masa-orba.htm)
3.(http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/menguak-doktrin-zionisme-pada-pancasila.htm)
4.http://id.wikipedia.org/wiki/Jatayu
5.http://id.wikipedia.org/wiki/Garuda
Pancasila dalam Doktrin Zionisme dan Freemasonry
Gerakan Zionisme dan Freemasonry di seluruh dunia sesungguhnya memiliki asas yang sama. Asas dari dua gerakan ini disebut “Khams Qanun”, lima sila, atau Panca Sila. Kelima Sila itu adalah:
1. Monotheisme
2. Nasionalisme
3. Humanisme
4. Demokrasi
5. Sosialisme
Penjelasan tentang lima sila yang terdapat dalam doktrin Yahudi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Monotheisme: Kesatuan Tuhan (Ketuhanan yang Maha Esa)
Hendaklah bangsa Yahudi bertuhan dengan Tuhannya masingmasing dan merupakan kesatuan gerak. Maka hai orang-orang atheis dan bebas agama di kalangan bangsa Yahudi hendaklah engkau pun bertuhan dengan tuhanmu sendiri bukankah alam pun tuhanmu dan bukankah kudrat alam pun tuhanmu juga? Kalian berlainan agama, kalian berlainan kepercayaan, kalian berlainan keyakinan, tetapi kalian harus bersatu dan gunung zionisme telah menan-timu. Hendaklah kalian tenggang menenggang, hormat menghormati hai Yahudi seluruh dunia!
2. Nasionalisme - Kebangsaan : Berbangsa satu bangsa Yahudi, berbahasa satu bahasa Yahudi dan bertanah air satu tanah air Yahudi Raya (Israel Raya).
3. Humanisme: Kemanusiaan yang adil dan beradab berlakulah, janganlah kalian menjadi peniru bangsa Babilon yang telah membuangmu, tetapi bagi luar bangsamu dan yang hendak membinasakanmu, kalian adalah bangsa besar dan engkau pun jika keperluanmu mendesak.
Ber-lakulah Syer Talmud baginya, seperti nyanyian Qaballa berbunyi:
“Taklukanlah mereka,binasakanlah mereka akan mengambil hakmu, engkau adalah setinggi-tinggi bangsa seumpama menara yang tinggi. Gunakanlah hatimu ketika menghadapi sauda-ramu, karena mereka itu keturunan Yaqub, keturunan Israel. Buanglah hatimu ketika menghadapi lawanmu karena mereka itu bukan sekali-kali saudaramu, mereka adalah kambing-kambing perahan dan harta mereka adalah hartamu, rumah mereka adalah rumahmu, tanah mereka adalah tanahmu”, (Syer Talmud Qaballa XI :45).
4. Sosialisme: Keadilan sosial yang merata pada masyarakat Yahudi, sehingga setiap orang Yahudi menjadi seorang kaya raya dan menjadi pimpinan dimana pun ia berada, dan menjadi protokol pembuat program. Dalam Nyanyian Qaballa Talmud dikatakan:
“Dengan uang kamu dapat kembali ke Yudea, ke Israel karena agama itu tegak dengan uang dan agama itu uang, sesungguhnya wajah Yahwe sendiri yang tampak olehmu itu adalah uang! Cintailah Zion, cintailah Hebran, cintailah akan Yudea dan cintailah seluruh tanah pemukiman Israel, karena engkaulah bangsa pemegang wasiat Hebran tertua yang berbunyi: ”Cinta pada tanah air itu sebagian dari iman!” (XL : 46).
5. Demokrasi: Dengan cahaya Talmud dan Masna dan segala ucapan imam-imam agung bahwa telah diundangkan “Bermusyawarahlah dan berapatlah dan berlakulah pilihan kehendak suara banyak itu karena suara banyak adalah suara
Tuhan!”
Asas Zionisme atau Khams Qanun:
1. Internasionalisme
2. Nasionalisme
3. Sosialisme
4. Monotheisme Cultural
5. Demokrasi
Asas Freemasonry dan Zionisme pada dasarnya sama, yang berbeda hanya urutan saja. Keduanya diilhami oleh ajaran Talmud, kitab suci agama Yahudi?
Pengaruh Doktrin Zionisme dan Freemasonry terhadap Pemikiran Tokoh Pergerakan di Eropa dan Asia
Gerakan Zionisme yang diemban dengan baik oleh gerakan Freemasonry, telah berhasil meng-garap korban-korbannya, baik di Eropa maupun di Asia. Hal ini terbukti dengan apa yang terjadi di Perancis dan di negara-negara Asia Tenggara. Freemasonry Perancis pada 1717 M berasaskan Plotisma.
Istilah Plotis merupakan istilah khas mereka yang disebutkan berasal dari dialek Yunani Koin. Plot berarti ambang atau terapung. Plotisma adalah suatu paham untuk mengambangkan segala ajaran di luar Freemasonry.
Jika telah mengambang disuntikkanlah paham-paham bebas dari Freemasonry itu. Freemasonry Perancis pada 1717 M itu terpaksa memasukkan kata-kata “Ketuhanan” dan “Triko-nitas” untuk menarik simpatik golongan Katolik.
Lima dasar dari Freemasonry Perancis:
1. Nasionalisme
2. Sosialisme
3. Demokrasi
4. Humanisme
5. Theologi Kultural.
“Hai saudara-saudaraku dengan plotisme kita pun mendapat kunci pembuka seribu pintu kemenangan, dengan plotisme kita mempunyai seribu kunci etika pergaulan.” (Siasah Masuniyah muka 43).
Dalam dasar Freemasonry Italia terdapat perbedaan sedikit:
1. Nasionalisme
2. Trinitas
3. Humanitas
4. Sosialisme
5. Demokrasi.
Dalam dasar Freemasonry Palestina terdapat sedikit perbedaan pula:
1. Nasionalisme
2. Monotheisme
3. Humanisme
4. Sosialisme
5. Demokrasi
Pandit Jawarhal Nehru pernah mempunyai gagasan dasar negara India merdeka, yang dibahas di depan Indian Kongres Panc Svila:
1. Nasionalisme
2. Humanisme
3. Demokrasi
4. Religius
5. Sosialisme
Bandingkan dengan San Min Chu I dari Sun Yat Sen:
1. Mintsu
2. Min Chuan
3. Min Sheng
4. Nasionalisme, Demokrasi dan Sosialisme
Bandingkan dengan lima asas dari Muhamad Yamin, yaitu:
1. Perikebangsaan
2. Perikemanusiaan
3. Periketuhanan
4. Perikerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat
Bandingkan dengan lima asas dari Soepomo:
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir batin
4. MusyawarahKeadilan rakyat
Bandingkan dengan lima asas dari Soekarno:
1. Nasionalisme (Kebangsaan)
2. Internasionalisme (Kemanusiaan)
3. Demokrasi (Mufakat)
4. Sosialisme
5. Ketuhanan
Bandingkan dengan lima asas Aquinaldo, pimpinan Nasionalis Filipina. Lima asas ini disebut asas yang lima dari gerakan Katipunan. Sesungguhnya lima asas Katipunan ini disusun oleh Andres Bonifacio 1893 Masehi:
1. Nasionalisme
2. Demokrasi
3. Ketuhanan
4. Sosialisme
5. Humanisme Filipina
Bandingkan dengan empat asas Pridi Banoyong dari Thailand pada 1932 M:
1. Nasionalisme
2. Demokrasi
3. Sosialisme
4. Religius
Prinsip indoktrinasi Zionisme, agaknya cukup fleksibel karena mampu beradaptasi dengan pola pikir pimpinan politik di setiap negara. Mengenai urut-urutannya boleh saja berbeda, tetapi prinsipnya tetap sama, mengacu kepada doktrin baku Zionisme.
**
Sumber: Buku 'Doktrin Zionisme dan Ideologi Pancasila': "Menguak Tabir Pemikiran Founding Fathers RI
DOKTRIN ZIONISME DAN IDEOLOGI PANCASILA | 0 |
Doktrin Zionisme dan Ideologi
Pancasila: "Menguak Tabir Pemikiran Founding Fathers RI. Editor: Muhamad
Thalib dan Irfan Awwas". Semoga bermanfaat.
Pada
millenium 2000, sejarah dunia tengah memasuki pintu gerbang abad 21.
Pada saat itu, lebih dari setengah abad, Indonesia telah menampakkan
jati dirinya di atas panggung sejarah dunia dengan berdiri tegak di atas
sistem Pancasila, dan bernaung di bawah sayap burung garuda. Sepanjang
kurun waktu tersebut, Indonesia telah mengalami tiga periode
pemerintahan dan dua kali pergantian UUD.
Pertama, Indonesia di bawah
pemerintahan rezim Soekarno, yang dikenal dengan orde lama. Pada masa
itu, diberlakukan UUD 1945, UUDS 1950, dan akhirnya kembali lagi ke UUD
1945. Periode kedua, masa berkuasanya orde baru di bawah sistem
militerisme pimpinan Jenderal Soeharto, dan periode ketiga, adalah
masa-masa transisi, yang disebut orde reformasi dengan presidennya,
Prof. Dr. Ing. BJ. Habibie. Dalam rentang waktu setengah abad lebih
Indonesia merdeka, dominasi nasionalis sekuler dalam percaturan politik
nasional, bagaimanapun juga telah menjadi penyebab semakin
terpinggirkannya peran agama dalam pengelolaan negara.
Jargon-jargon politik yang
sengaja dilansir oleh para politisi sekuler menunjukkan hal itu. Di
dalam kerangka ideologi yang diletakkan kaum sekuler, tuduhan bahwa
agama merupakan penyebab pokok instabilitas konstitusional, atau
menganggap isu agama sebagai sektarian, primordial dan sebagainya,
menjadi isu yang semakin hari makin melemahkan posisi agama dan kaum
agamawan berhadapan dengan lembaga negara. Lalu mereka sampai kepada
kesimpulan, supaya jangan membawa-bawa agama dalam urusan politik.
Nyata bahwa semuanya ini
merupakan skenario yang sudah dipersiapkan. Maka menjadi pemandangan
yang wajar, keikut-sertaan kalangan politisi dalam masalah keagamaan
ditolerir, tapi bagi kalangan agamawan yang ikut-ikut terlibat dalam
urusan politik dicemooh. Dalam kerangka ini pula, menjadi tidak aneh
ketika baru-baru ini kita mendengar adanya sekelompok organisasi pemuda
Islam (PMII) di Surabaya, melakukan demonstrasi menuntut pembubaran MUI
yang mereka nilai, ikut-ikutan dalam politik praktis.
Perdebatan-perdebatan ideologis
di tingkat nasional, yang seringkali melibatkan petualang-petualang
politik Islam, justru mengokohkan program sekularisme. Lontaran Amin
Rais, pada tahun 80-an, yang mengatakan, “Tidak ada Negara Islam dalam
al-Qur’an”, adalah contoh konkrit. Sebuah artikel berjudul “Negara Islam
hanya Mimpi” memberitakan tentang pidato Menteri Agama Munawir Syazali.
Dalam kedudukannya sebagai
menteri agama, Munawir Syazali berkata: ”Saya tidak melihat perbedaan
antara Mitsaq Madinah —konstitusi pertama yang dibuat Nabi SAW— dengan
UUD 1945. Kesimpulannya, negara kita ini sudah memenuhi syarat. Itu
berarti, umat Islam Indonesia telah menerima Pancasila sebagai bentuk
final dari perjuangan aspirasi umat.” (Majalah Editor, 25 Februari 1989)
Senada dengan pernyataan di
atas, adalah fatwa mantan Rais ‘Am PBNU, KH. Ahmad Siddiq: “Hendaknya
umat Islam di Indonesia menerima negara Pancasila sebagai bentuk final
dari perjuangan Majalah Editor, 25 Februari 1989 5 aspirasi politik
umat. Jangan negara Pancasila ini hanya dijadikan sasaran menuju sasaran
yang lain,” katanya.
Buntut logis dari pernyataan di
atas, munculnya klaim bahwa, Indonesia bukan negara agama dan bukan
negara sekuler, seperti yang dinyatakan Soeharto pada peringatan Maulid
Nabi di Istana negara, 24 November 1985. Jelas bahwa di Indonesia, sikap
penguasa terhadap fenomena agama bersifat ambivalen. Di
satu segi, agama dipandang sebagai tiang pokok untuk menciptakan
manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, tetapi di segi
lainnya, tak satu agama pun yang dianggap istimewa.
Oleh karena itu, Indonesia tidak
memiliki agama resmi negara, sekalipun penganut Islam menempati posisi
mayoritas di negeri ini. Maka cukup mencengangkan ucapan Katib ‘Am PBNU,
Said Agil Siradj ketika merespons adanya keinginan dari partai-partai
Islam membentuk fraksi Islam di DPR hasil pemilu 1999. Ia mengatakan: ”Bahwa pembentukan fraksi Islam adalah pengkhianatan pada komitmen membangun negara kebangsaan” (Liputan 6 SCTV, 15 Juli 1999 dan Sabili N0.4/VII, 11 Agustus 1999).
Kombinasi dari semua ini, pada
gilirannya, menandai awal pencemaran ideologis yang, secara langsung,
ikut mempromosikan doktrin Zionisme atau paham Freemasonry.
Prinsip dasar gerakan Freemasonry adalah:
Pertama, mengambangkan keyakinan umat beragama, sehingga mereka menganggap semua agama itu sama, semua agama itu baik.
Prinsip dasar gerakan Freemasonry adalah:
Pertama, mengambangkan keyakinan umat beragama, sehingga mereka menganggap semua agama itu sama, semua agama itu baik.
Kedua,
mendorong toleransi antar pemeluk agama, misalnya mengadakan natal
bersama, saling mengirimi kartu ucapan selamat hari besar agama dan
lain-lainnya (2). Selanjutnya, hidup rukun dan bekerjasama antara umat
beragama (6). Wujud konkrit-nya, bisa dalam bentuk do’a bersama,
bergantian membaca do’a di satu tempat, menurut keyakinan agamanya
masing-masing.
Perlunya sering-sering
mengadakan diskusi antar tokoh agama untuk menemukan persamaan dan
meminimalkan perbedaan. Sikap ambivalen dan hipokrit yang akan tercipta
dari suasana seperti ini, adalah harapan yang diidam-idamkan kaum Zionis
dan Freemasonry. Kecurigaan ini bukannya tanpa hujjah.
Dr. Ali Gharishah, ketua Islamic
Center di Jerman Barat, tokoh ikhwanul Muslimin yang termasuk black
list CIA, membongkar sebuah dokumen rahasia, yang kemudian dicantumkan
dalam bukunya: "Du’atun La Bughatun, dialih bahasakan menjadi “Da’i
Bukan Teroris”.
Dokumen dimaksud ditulis pada
masa rezim Anwar Sadat masih berkuasa, oleh Richard B. Michel, anggota
intelijen Amerika (CIA). Isi dokumen tersebut adalah, usulan strategi
menghadapi tokoh-ptokoh Islam yang masih aktif dalam perjuangan Islam,
antara lain:
1.
Mencurahkan pikiran mereka, tokoh-tokoh Islam itu, untuk mengadakan
hubungan dengan orang-orang non-Islam, kemudian merusak usaha tersebut
melalui yayasan mereka.
2.
Menghabiskan waktu mereka dalam pekerjaan mencetak dan menerbitkan
buku-buku Ke-Islaman, kemudian berusaha menjatuhkan hasil pekerjaan
mereka itu.
3. Menyebarkan rasa kecurigaan di antara para pemimpin Islam, sehingga mereka tidak sempat melaksanakan program mereka.
Bukan itu saja. Mereka juga mengarahkan tipu daya-makarnya kepada generasi muda kaum muslimin dengan cara sebagai berikut:
1.
Mengupayakan supaya pemuda-pemuda Islam terjerumus ke dalam
upacara-upacara peribadatan. Sehingga, terlepas dari missi perjuangan
Islam yang hakiki.
2. Menumbuhkan kesangsian terhadap sunnah Muhammad Shallahu alaihi was sallam serta sumber-sumber ajaran Islam lainnya.
3. Memecah belah organisasi dan jama’ah Islamiyah, dengan menanamkan benih perselisihan di dalam maupun di luar organisasi itu.
4.
Menghadapi aktivitas generasi muda Islam, khususnya kaum wanita yang
berpegang teguh mengenakan busana muslimah, harus di hadapi melalui
saluran informasi dan kultural secara timbal balik.
Demikianlah strategi
menghancurkan Islam, yang diusulkan Richard B. Michel kepada kepala
dinas rahasia (CIA) di pusat intelijen Amerika. Benar-benar suatu usulan
syetani yang diungkapkan dengan nada benci dan melecehkan. Mereka
sengaja menina-bobokkan kita dengan usaha-usaha dakwah, penerbitan dan
lain-lain, kemudian berusaha merusak usaha tersebut melalui yayasan
pemberi bantuan atau melalui tangan-tangan penguasa. Seakan hanya dengan
sekali ayunan tangan mereka dapat menghancurkan kita, dan dengan satu
gerakan saja dapat meluluh lantakkan usaha-usaha kaum muslimin.
Sungguh hal ini merupakan
sentakan kasar yang mengagetkan syaraf-syaraf kita. Apabila orang-orang
kafir melakukan makar, baik dengan kata maupun perbuatan, kita tidak
perlu panik.
Akan
tetapi, jika orang-orang Islam sendiri melakukan hal yang sama, dan
secara sadar atau tidak, program-program Zionis itu keluar dari mulut
tokoh-tokoh Islam, ulama maupun cende-kiawan muslim, sungguh hal ini
tidak dapat dimaafkan.
Sebab setiap orang yang
menyibukkan kaum muslimin dengan sesuatu yang tidak dalam rangka
menegakkan Islam, pasti ia seorang munafiq yang bersekongkol dengan
musuh Islam.
Apabila orang-orang kafir
melakukan makar, baik dengan kata maupun perbuatan, kita tidak perlu
panik. Akan tetapi, jika orang-orang Islam sendiri melakukan hal yang
sama, dan secara sadar atau tidak, program-program Zionis itu keluar
dari mulut tokoh-tokoh Islam, ulama maupun cendekiawan muslim, sungguh
hal ini tidak dapat dimaafkan. Sebab setiap orang yang menyibukkan kaum
muslimin dengan sesuatu yang tidak dalam rangka menegakkan Islam, pasti
ia seorang munafiq yang bersekongkol dengan musuh Islam..
Sumber:
1.Jejak Freemason dan Zionis Di Indonesia.flv : http://www.youtube.com/watch?v=AdliH2iZ-qw
2.(http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/doktrin-zionisme-pada-pancasila-ekses-terapan-pancasila-di-masa-orba.htm)
3.(http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/menguak-doktrin-zionisme-pada-pancasila.htm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar